Kamis, 07 April 2011

melelehnya es di kutub

Dari bukti ilmiah, jelas bahwa Kutub Utara dan Seladan berada dibawah ancaman perubahan iklim yang hebat.Dan kedua daerah ini sangat vital dalam menjaga agar planet tetap dingin karena es di kutub menjadi perisai bumi dalam menangkis 90% sinar matahari yang menimpa bumi, dan mengembalikannya ke angkasa luar. Tetapi jika es di kutub mencair maka 90% panas sinar matahari akan diserap lautan dan semakin meningkatkan pemanasan global. Dengan tidak menghentikan tingkat emisi C02 saat ini, diperkirakan es abadi di kutub akan musnah dalam waktu tidak lama lagi.Jika mengikuti model yang sudah dirancang para ilmuwan, maka es abadi akan meleleh sepenuhnya dalam waktu 40 tahun.

 Gunung es kutub terus menyusut dan mencair, cairannya akan menambah volume airlaut sehingga permukaan laut akan naik terus. Maka akan banyak pulau-pulau seperti di Indonesia akan tenggelam (di negara kita, dalam beberapa tahun akan ada 5000 pulau tenggelam). Begitupun dengan daerah-daerah yang jauh dari laut, naiknya suhu bumi menyebabkan penguapan air laut semakin banyak. Untuk selanjutnya hujan akan turun tidak beraturan lagi, sehingga terjadilah banjir dimana-mana.

Senin, 21 Maret 2011

CAHAYA

Laut merupakan dunia yang misterius hingga abad ke-18 Masehi. Menurut berbagai mitos dan cerita rakyat yang terkait dengan laut, laut adalah penguasa peradaban lama. Bangsa Roma meyakini bahwa lidah ombak merupakan kuda-kuda putih yang menarik kereta dewa Napiton. Mereka melakukan ritual dan perayaan untuk memuja dewa-dewa tersebut. Mereka juga meyakini adanya ikan penghisap yang memiliki pengaruh magis untuk menghentikan kapal.
Bangsa Yunani juga memiliki keyakinan yang tidak jauh berbeda. Para nelayan mengembalikan sebab pasang-surut air laut dengan keberadaan binatang buas yang mereka sebut karbids yang menyedot air kemudian menyemburkannya. Manusia tidak mengetahui kedalaman pantai yang permukaan, apalagi mengetahui samudera yang dalam dan gerakan air di dalamnya. Sebagaimana seseorang tidak bisa menyelam di tepi pantai kecuali sebatas dua puluh meter selama beberapa detik, lalu segera kembali ke permukaan untuk menghirup nafas. Dan ketika ditemukannya alat pernafasan bagi para penyelam, manusia tidak bisa menyelam lebih dari tiga puluh meter, mengingat bertambahnya tekanan air pada tubuh penyelam seiring bertambahnya kedalaman laut.

Ketika sampai pada kedalaman tiga puluh meter, maka tekanan udara bisa mencapai empat kali lipat dari tekanan udara di permukaan bumi. Pada saat itu, gas nitrogen masuk ke dalam dalam darah penyelam dan mempengaruhi kerja otaknya, sehingga ia kehilangan kontrol terhadap geraknya. Akibatnya, penyelam akan mengalami penyakit yang dalam dunia medis dikenal dengan penyakit penyelam. Dan apabila penyelam turun lebih dalam lagi, maka tekanan air cukup untuk meremukkan tubuhnya.
Cahaya matahari di dalam samudra penting untuk banyak alasan: memanaskan air laut, menghangatkan lapisan permukaan; menyediakan energi yang diperlukan oleh phytoplankton; digunakan untuk navigasi oleh binatang di dekat permukaan; dan refleksi cahaya di bawah permukaan tanah digunakan untuk pemetaan konsentrasi butir hijau daun dari angkasa.
Cahaya di samudra berpindah dengan suatu kecepatan sama dengan kecepatan cahaya di suatu ruang hampa yang dibagi oleh indeks bias ( n), yang mana secara khas n= 1.33.Karenanya percepatan di dalam air adalah sekitar 2.25×108 m/s. Sebab cahaya berpindah lebih lambat di dalamair dibanding di udara, beberapa cahaya direfleksikan di permukaan lautan . Karena cahaya yang bersinar ke bawah lurus/langsung pada dengan lautan, reflectivas adalah ( n- 1)2/(n+ 1)2. Untuk air laut,reflectivas adalah 0.02= 2%. Karenanya kebanyakan cahaya matahari yang mencapai permukaan lautan adalah yang dipancarkan ke dalam lautan, sedikit yang dicerminkan/direfleksikan. ini berarti bahwa cahaya matahari yang menyinari samudra di garis balik kebanyakan diserap di bawah permukaan lautan, cahaya matahari sedikit dicerminkan kembali ke atmosfir .
Di dalam samudera yang dalam, cahaya tidak ada sama sekali, dan kegelapannya berlapis-lapis. Biota dan ikan yang hidup di dalamnya bertumpu potensi kimiawi untuk melahirkan cahaya yang mereka gunakan untuk menuntut jalan. Bahkan ada beberapa jenis yang tidak memiliki penglihatan dan menggunakan cara lain selain penglihatan untuk merasakan apa yang ada di sekitarnya. Kegelapan-kegelapan ini dimulai pada kedalaman + 200 meter, dan seluruh sinar matahari tertutup pada kedalaman + 1000 meter, dimana cahaya tidak ditemukan sama sekali. Sebagaimana sebagian besar unsur ikan pada kedalaman tersebut dal air. Hal itu untuk menghadapi tekanan yang sangat besar.
Kegelapan pekat yang dimulai dari 50 hingga 1000 meter itu terjadi akibat berlapis-lapisnya kegelapan, dan itu timbul karena dua sebab utama:
1.    Kegelapan Kedalaman.
Cahaya matahari terdiri dari tujuh warna (merah, oranye, kuning, hijau, nila dan ultraviolet dan biru. Masing-masing warna memiliki panjang gelombang tersendiri. Kemampuan cahaya untuk menembus air tergantung pada panjang gelombangnya. Semakin pendek gelombang cahaya, maka semakin besar kekuatannya untuk menembus air. Karena itu, cahaya warna merah akan terserap pada kedalaman + 20 meter, dan sesudah itu keberadaannya tersembunyi. Dari sinilah muncul kegelapan warna merah. Seandainya penyelam terluka pada kedalaman 25 meter dan ia ingin melihat darah yang mengalir, maka ia akan melihatnya berwarna hitam karena tidak adanya cahaya warna merah.

Sementara cahaya oranye terserap pada kedalaman sekitar 30 meter. Di sini muncul kegelapan lain di bawah kegelapan warna merah, yaitu kegelapan warna oranye. Pada kedalaman sekitar 50 meter warna kuning terserap, pada kedalaman sekitar 50 meter warna hijau terserap, pada kedalaman sekitar 125 meter, warna ultraviolet dan ungu terserap. Dan warna yang paling terakhir terserap adalah warna biru, yaitu pada kedalaman sekitar 200 meter dari permukaan laut. Dengan demikian, terciptalah kegelapan warna cahaya matahari secara berlapis-lapis, yang disebabkan air yang menyerap warna pada kedalaman yang berbeda-beda.

2. Kegelapan tabir.
Kegelapan tabir dan kegelapan kedalaman bersama-sama menciptakan kegelapan yang pekat di samudera yang dalam. Kegelapan tabir itu berupa:

a. Kegelapan awan. Biasanya awan menutupi permukaan samudera yang dalam akibat penguapan air, dan awan itu menjadi tabir yang relatif bagi cahaya matahari, sehingga terjadilah kegelapan pertama pada tabir-tabir, yang kita lihat dalam bentuk bayangan awan pada permukaan tanah dan laut.

b. Kegelapan gelombang permukaan. Permukaan yang miring pada gelombang permukaan laut merupakan permukaan yang memantulkan cahaya matahari. Orang yang mengamati permukaan laut dapat melihat sejauh mana kilauan cahaya yang dipantulkan permukaan miring dari gelombang permukaan.